Kenapa dan Bagaimana Menyikapi Perbedaan Hari Raya ?

Sabtu, 03 Januari 2015

Assalamu'alaikum, pra pembaca sekalian. Alhamdulillah kita masih diberikan kesehatan oleh Allah. Shalawat serta salam kepada nabi Muhammad, keluarganya serta para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan selamat

Perlu diketahui bersama, dari judul yang dimaksudkan hari raya disini adalah hari raya islam (idul fitri dan idul adha). Kita lohat bahwa disetiap negeri di belahan dunia, memiliki hari raya idul fitri/idul adha yang berbeda waktunya. Kenapa bisa begitu ? Hal ini disebabkan karena perbedaan mathla' (tempat terbit bulan) di setiap negara yang disebabkan bentuk planet bumi yang bulat. Perbedaan mathla' adalah suatu sunatullah atau biasa kita katakan hukum alam. Karenanya, dalam berhari raya, yang menjadi patokan bagi penduduk suatu negara (contoh Indonesia) adalah mathla' di Indonesia. Sehingga kita tidak perlu berpatokan dengan negara-negara arab dalam berhari raya. Hal ini juga sudah pernah terjadi di zaman sahabat dimana waktu idul fitri orang-orang di Madinah berbeda dengan Syam. Padahal madinah dan syam masih terletak pada satu jazirah arab. Apatah lagi zaman sekarang banyak negara yang tidak terletak pada satu jazirah

Masalah hari raya, seorang muslim harus berpatokan dengan rukyah (melihat bulan), jika bulan tidak terlihat, maka dilakukan hisab. Untuk mudahnya, ikutilah pemerintah dalam berhari raya. Jangan fanatik terhadap ormas tertentu sehingga kita menyelisihi pemerinta. Akibatnya dalam 1 negara terdapat 2 hari raya yang berbeda harinya. Padahal seharusnya 1 negara 1 hari yag sama dan boleh berbeda dengan negara lain (seperti penjelasan diatas)

Wallahu a'lam

Transport Solut Melewati Membran

Jumat, 02 Januari 2015

Assalamu'alaikum, para pembaca sekalian. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas transpor solut melewati membran sel.

Setiap sel yang hidup, membuuhkan material dari lingkungannya untuk dapat melakukan biosintesis dan menghasilkan energi serta harus melepaskan produk metabolismenya ke lingkungan. Beberapa senyawa non-polar dapat larut dalam lemak bilayer dan mampu melewati membran dengan mudah. namun beberapa senyawa polar maupun ionik membutuhkan protein membran untuk dapat melewati membran.

Karenanya, senyawa polar maupun ionik harus memerlukan energi untuk dapat melewati membran sel. Energi itu dapat berupa hasil hidrolisis ATP atau dapat juga berasal dari pelarut (solut) yang secara elektrokimia mampu membawa senyawa lain. Senyawa ionik juga mampu melewati membran melalui proses difusi melewati membran bilayer.

Hasil intermediet dari metabolisme ada juga yang digunakan intraseluler dan harus melewati membran intraseluler. Proses transpor pada membran intraseluler biasanya juga dimediasi oleh protein

Pengalaman Saat Menjadi Mahasiswa

Kamis, 01 Januari 2015

Assalamu'alaikum, para pembaca sekalian. Kali ini, tidak seperti tulisan biasanya, kali ini saya akan membagi pengalaman saya saat masih menjadi mahasiswa.
Tak terasa, tepat pada tanggal 7 November 2014, saya resmi menanggalkan gelar "mahasiswa" menjadi gelar "sarjana" (karena sudah yudisium, alhmadulillah dengan IPK 3,80) dan diwisuda pada tanggal 18 Desember 2014.

Tak terasa, waktu 4 tahun begitu cepat, rasanya baru kemarin ormik, eh rupanya udah lulus sekarang. 

4 tahun yang lalu, saya ingat persis ketika saya baru datang ke kampus, Universitas Tadulako. Kampus terbesar di sulawesi tengah. Kampus yang mencetak banyak pemimpin. Setelah pergi ke gedung BAAK untuk lihat pengumuman, eh rupanya saya lulus di jurusan Kimia, FMIPA. Sebelumnya saya dafar di 2 jurusan yaitu Kimia dan Matematika (dua-duanya FMIPA).

Selama menjadi mahasiswa, banyak suka dukanya, mulai dari tugas ormik yang aneh-aneh, laporan yang menumpuk, ujian yang soalnya cuma 2 nomor tapi jawabannya 4 halaman, pengalaman berlembaga (selama menjadi mahasiswa saya bergabung di 3 lembaga yang berbeda), mengikuti berbagai kompetisi olimpiade (Alhamdulillah pernah 3 kali ke tingkat nasional), penelitian yang gak kelar-kelar, skripsi yang ngabisin 7 rim kertas, sampai akhirnya resmi menyandang gelar sarjana sain (S.Si).

Yang paling berkesan saat menjadi mahasiswa adalah pada saat kita down. Kenapa ? Karena menurut saya disiyulah kita mendapatkan motivasi paling besar. Saya jadi ingat, pada suatu kompetisi ilmiah yang pernah saya ikuti, beberapa orang meragukan apa yang saya buat (waktu itu saya buat panel surya menggunakan semikonduktor dan zat warna), bahkan ada yang sampai bilang kalau hal tersebut impossible. Saya sempat putus asa, dan ingin menyerah, namun seorang senior saya terus memotivasi untuk tidak menyerah dan tetap ikut dalam kompetisi. Alhamdulillah, Allah memberikan anugrahNya, saya dan tim berhasil meraih berbagai prestasi diantaranya, 30 besar nasional project science OSN Pertamina 2013, peringkat 3 nasional MUN UI 2014, peserta babak final PIMNAS UNDIP 2014.

Sebenarnya, masih banyak pengalaman lain selama kuliah, mulai dari yang paling menyakitkan sampai paling menyenangkan, tapi udah mulai panjang nih tulisan, sampai sini dulu yah :)

Wallahu a'lam