Reaksi Radikal

Jumat, 26 Desember 2014

Assalamu'alaikum, para pembaca sekalian. Kembali lagi bersama saya. Semoga para pembaca selalu dalam keadaan sehat wal afiaat.

Kali ini mari kita membahas masalah reaksi radikal. Secara garis besar, ada 2 jenis reaksi radikal
  1. Reaksi Subtitusi
  2. Reaksi Adisi
Mari kita membahas asatu per satu, namun pada tulisan ini, pembahasan mengenai reaksi-reaksi tersebut tidak terlalu rinci.

Reaksi Subtitusi Radikal
Sudah lumrah diketahui bahwa dalam subtitusi radikal ada 3 reaksi yang menyertainya yaitu reaksi inisiasi, propagasi, dan terminasi. Inisiasi adalah tahapan pemutusan ikatan yang menyebabkan terbentuknya radikal


Reaksi inisiasi biasanya disebabkan oleh adanya panas atau energi lain dari luar. Selanjutnya adalah reaksi propagasi atau reaksi pemanjangan rantai. Reaksi ini diawali oleh serangan radikal terhadap suatu turunan hidrokarbon (atau senyawa lain yang analog), sehingga hidrokarbon tersebut menjadi radikal. Hidrokarbon radikal akan menyerang gas halogen sehingga kembali terbentuk radikal halogen (seperti di awal) dan hidrokarbon kembali stabil dengan mengikat suatu halogen

Reaksi subtitusi radikal diakhiri dengan reaksi terminasi, dimana hidrokarbon radikal berikatan dengan halogen radikal sehingga membentuk alkil halida yang stabil (biasanya sudah berbentuk polimer).
 

Contoh dari reaksi subtitusi radikal yang terkenal adalah subtitusi halida terhadap propena. Reaksi keseluruhan sebagai berikut :




Reaksi Adisi Radikal
Pada umumnya, mekanisme reaksi subtitusi radikal mirip dengan reaksi adisi radikal. Letak perbedaannya adalah tidak adanya produk samping pada reaksi adisi radikal. Pun demikian reaksi adisi radikal hanya dapat terjadi pada molekul alkena maupun alkuna (tidak untuk alkana)
Reaksi adisi radikal yang terkenal dalah adisi alkena menggunakan hidrogen bromida dengan katalis peroksida. Produk yang terbentuk adalah alkana anti markovnikov





Sekian tulisan kali ini, kalau ada yang tidak jelas, silahkan tulis di kolom komentar :)

Wallahu'alam



6 komentar:

  1. wah kalau yang seperti ini saya nyerah aja deh :D

    BalasHapus
  2. gak apa-apa kok pak, ini bisa dipelajari sedikit demi sedikit :). makasaih sudah mampir

    BalasHapus
  3. coba memahami, ilmu baru buat saya, makasih mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, mari kita sama-samabelajar, karena setiap manusia juga dalam proses belajar

      Hapus
  4. waduh, kalau untuk masalah yang beginian saya nyerah deh Mas, soalnya diluar batas dan kemampuan memori saya sih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya gak apa-apa kok, manusia memang memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan ahli pada bisangnya masing-masing

      Hapus